Banyak anggapan yang mengatakan masa MA
adalah masa yang paling indah dan berkesan, begitu pula dengan anggapanku. Tak
terasa 3 tahun ini akan berakhir dalam 3 bulan lagi walaupun sekadar basa basi.
Masih banyak yang harus dipersiapkan untuk tuntutan masa depan, ada yang ingin
berkuliah dan tak sedikit pula ingin langsung bekerja.
Ini semua berawal pada tahun 2019, setelah
kelulusan SMP dan pilihan untuk mencari SMA. Awalnya aku sangat memimpikan
belajar di sekolah favorit yaitu SMA Negeri 1, namun siapa tahu bahwa saat itu
merupakan tahun percobaan zonasi. Ya… aku tinggal di Semanding yang jaraknya
3,5 KM dari SMA Negeri 1 Tuban sedangkan disamping rumahku terdapat SMA Negeri
5 yang jaraknya 50 M. Aku pun tetap bersikukuh untuk mencapai impianku dan 2
sekolah tersebut menjadi pilihanku, namun kenyataanya tidak sesuai dengan
harapan, aku menjadi siswa nomor 1 bagian zonasi di sekolah dekat rumahku. Aku pun
sedih dan tidak menerimanya sampai orang tuaku pun bingung menghadapinya.
Setelah beberapa saat, aku pun mulai
menyadari dan memutuskan mendaftar di MA Negeri 1 Tuban. Aku diterima dan
hingga kini aku menjalaninya walau sedikit tak rela dalam hati. Hanya sedikit
temanku dari SMP yang sekolah di MA hingga aku harus berkenalan dengan banyak teman baru. Aku berada di kelas MIPA
2. Kelas ini merupakan kelas
keterampilan yang memuat otomotif dan tata busana. Aku sangat senang bisa dapat
pembelajaran tata busana hingga aku magang dan berbeda dari sekolah yang lain.
Aku merupakan salah 1 anggota pengurus
OSIS dari kelas 10. Di penghujung Desember 2019, aku mengikuti kursus di Pare
selama 1 bulan. Walaupun saat itu OSIS ada agenda Campus Fair dan Classmeet,
aku tidak dapat bergabung menikmati acara. Saat aku pulang, langsung saja
menerima pembelajaran membuat batik yang bekerja sama dengan BLKI. Kala itu aku
sangat bahagia karena diajak Pak Badar ke Malang secara gratis untuk kunjungan
industri batik bersama teman-teman. Siapa sangka saat kami pulang mendengar ada
kabar penyebaran Virus Covid-19? Kami
dikumpulkan di lapangan dan diinformasikan untuk libur selama 2 minggu. Kami
sangat bahagia bisa merasakan libur kembali di awal semester. Namun, 2 minggu
kemudian ternyata masih belum bisa kembali normal. Kami belajar secara daring
menggunakan Zoom serta ulangan dengan
Google Form selama kurang lebih 1
tahun karena pandemi. Padahal saat itu aku kelas 11 dan harusnya menjadi masa
yang paling dinantikan.
Tak terasa saat semua menjadi serba online aku menginjak kelas 11 akhir. Hal ini yang menyebabkan kami hanya sekolah 3 jam dengan kapasitas 50% perkelas. Aku mencoba belajar semaksimal mungkin walaupun hanya membalas salam dari guru via grup chat saat daring. Dan ya, beberapa bulan kemudian aku beranjak ke kelas 12. Di kelas akhir yang hanya diwarnai oleh tugas dan tugas. Beruntung saja saat ini kita dapat pembelajaran tatap muka dan mulai kembali normal.
Di masa yang kurang 3 bulan ini,
semestinya kita harus memaksimalkan diri sebaik mungkin. Bagaimana tidak? Saat
ini pun kita mulai mendaftar di LTMPT dan alhamudlillah aku berada di nomor 5
siswa eligible IPA. Walaupun masih
bingung untuk memilih PTN, aku berharap ini sesuai dengan pilihanku. Tak banyak
pula dari kelas 12 yang mencari jadi dirinya mau jadi apa? Hingga ikut bimbel
di luar sekolah, termasuk aku. Teman-temanku yang selalu support akan ku ingat sepanjang masa, walaupun ada saja masalah
yang kita hadapi. Semoga saja semua berjalan normal hingga kelulusan dan kita
akan bertemu saat sukses nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar