Rabu, 24 Agustus 2022

Masa depan cerah Ksatria Laskar menyongsong Society 5.0

 Masa depan cerah Ksatria Laskar menyongsong Society 5.0

    Society 5.0 adalah sebuah konsep teknologi dan manusia akan hidup berdampingan dalam rangka meningkatkan kualitas taraf hidup manusia secara berkelanjutan. Kini kita sedang berada di new era, dimana globalisasi dan pesat evolusi teknologi digital seperti Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT) dan robotika membawa signifikan perubahan pada warga negara. Lingkungan dan nilai-nilai warga negara menjadi semakin beragam dan kompleks. Gelombang transformasi digital adalah elemen yang mendorong kegiatan tersebut, dengan demikian transformasi digital menjadi pilar kebijakan industri.

    Era Society 5.0 memiliki tujuan untuk mewujudkan masyarakat di mana orang menikmati hidup secara maksimal. Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan teknologi ialah tujuan utama, dan bukan untuk kemakmuran segelintir orang terpilih.

    Pada Society 1.0 dapat didefinisikan sebagai sekelompok orang yang berburu dan meramu dalam hidup berdampingan secara harmonis dengan alam lalu Society 2.0 membentuk kelompok berbasis budidaya pertanian, peningkatan organisasi dan pembangunan bangsa. Society 3.0 adalah sekelompok masyarakat yang mendorong industrialisasi melalui revolusi industri, memungkinkan produksi massal dan Society 4.0 adalah masyarakat informasional yang mewujudkan peningkatan nilai tambah dengan menghubungkan aset tidak berwujud sebagai jaringan informasi. Dalam evolusi ini, Society 5.0 adalah masyarakat informasional yang dibangun di atas Society 4.0, yang bertujuan untuk mewujudkan kesetaraan kesejahteraan masyarakat di dunia.

    Kini, tren untuk menciptakan nilai baru melalui teknologi digital dan berkontribusi pada masyarakat masa depan kini dapat dilihat di seluruh dunia. Evolusi transformasi digital bukan salah satu strategi yang bisa dihindari. Perlu adanya upaya nyata untuk menyeimbangkan perkembangan teknologi dengan kemampuan manusia dalam mengelolanya dan itulah pentingnya pengaruh Society 5.0. Sebab, pada dasarnya konsep ini memaksimalkan peran manusia dibalik pemanfaatan teknologi modern.


Hartawati Jaya Nirmala (421221002)

Bimasena 3

Fakultas Vokasi Prodi Manajemen Perhotelan

Universitas Airlangga


 




 

Jumat, 18 Februari 2022

Bukan Sekadar Masa MA




Banyak anggapan yang mengatakan masa MA adalah masa yang paling indah dan berkesan, begitu pula dengan anggapanku. Tak terasa 3 tahun ini akan berakhir dalam 3 bulan lagi walaupun sekadar basa basi. Masih banyak yang harus dipersiapkan untuk tuntutan masa depan, ada yang ingin berkuliah dan tak sedikit pula ingin langsung bekerja.

Ini semua berawal pada tahun 2019, setelah kelulusan SMP dan pilihan untuk mencari SMA. Awalnya aku sangat memimpikan belajar di sekolah favorit yaitu SMA Negeri 1, namun siapa tahu bahwa saat itu merupakan tahun percobaan zonasi. Ya… aku tinggal di Semanding yang jaraknya 3,5 KM dari SMA Negeri 1 Tuban sedangkan disamping rumahku terdapat SMA Negeri 5 yang jaraknya 50 M. Aku pun tetap bersikukuh untuk mencapai impianku dan 2 sekolah tersebut menjadi pilihanku, namun kenyataanya tidak sesuai dengan harapan, aku menjadi siswa nomor 1 bagian zonasi di sekolah dekat rumahku. Aku pun sedih dan tidak menerimanya sampai orang tuaku pun bingung menghadapinya.

Setelah beberapa saat, aku pun mulai menyadari dan memutuskan mendaftar di MA Negeri 1 Tuban. Aku diterima dan hingga kini aku menjalaninya walau sedikit tak rela dalam hati. Hanya sedikit temanku dari SMP yang sekolah di MA hingga aku harus berkenalan dengan  banyak teman baru. Aku berada di kelas MIPA 2.  Kelas ini merupakan kelas keterampilan yang memuat otomotif dan tata busana. Aku sangat senang bisa dapat pembelajaran tata busana hingga aku magang dan berbeda dari sekolah yang lain.

Aku merupakan salah 1 anggota pengurus OSIS dari kelas 10. Di penghujung Desember 2019, aku mengikuti kursus di Pare selama 1 bulan. Walaupun saat itu OSIS ada agenda Campus Fair dan Classmeet, aku tidak dapat bergabung menikmati acara. Saat aku pulang, langsung saja menerima pembelajaran membuat batik yang bekerja sama dengan BLKI. Kala itu aku sangat bahagia karena diajak Pak Badar ke Malang secara gratis untuk kunjungan industri batik bersama teman-teman. Siapa sangka saat kami pulang mendengar ada kabar penyebaran Virus Covid-19?  Kami dikumpulkan di lapangan dan diinformasikan untuk libur selama 2 minggu. Kami sangat bahagia bisa merasakan libur kembali di awal semester. Namun, 2 minggu kemudian ternyata masih belum bisa kembali normal. Kami belajar secara daring menggunakan Zoom serta ulangan dengan Google Form selama kurang lebih 1 tahun karena pandemi. Padahal saat itu aku kelas 11 dan harusnya menjadi masa yang paling dinantikan.

Tak terasa saat semua menjadi serba online aku menginjak kelas 11 akhir. Hal ini yang menyebabkan kami hanya sekolah 3 jam dengan kapasitas 50% perkelas. Aku mencoba belajar semaksimal mungkin walaupun hanya membalas salam dari guru via grup chat saat daring. Dan ya, beberapa bulan kemudian aku beranjak ke kelas 12. Di kelas akhir yang hanya diwarnai oleh tugas dan tugas. Beruntung saja saat ini kita dapat pembelajaran tatap muka dan mulai kembali normal.

Di masa yang kurang 3 bulan ini, semestinya kita harus memaksimalkan diri sebaik mungkin. Bagaimana tidak? Saat ini pun kita mulai mendaftar di LTMPT dan alhamudlillah aku berada di nomor 5 siswa eligible IPA. Walaupun masih bingung untuk memilih PTN, aku berharap ini sesuai dengan pilihanku. Tak banyak pula dari kelas 12 yang mencari jadi dirinya mau jadi apa? Hingga ikut bimbel di luar sekolah, termasuk aku. Teman-temanku yang selalu support akan ku ingat sepanjang masa, walaupun ada saja masalah yang kita hadapi. Semoga saja semua berjalan normal hingga kelulusan dan kita akan bertemu saat sukses nanti.

Masa depan cerah Ksatria Laskar menyongsong Society 5.0

  Masa depan cerah Ksatria Laskar menyongsong Society 5.0      Society 5.0 adalah sebuah konsep teknologi dan manusia akan hidup berdamp...